Tintamerah.co.id — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sumatera Selatan menggelar Rapat Koordinasi, HighLevel Meeting (HLM) sekaligus Capacity Building di Ballroom Hotel Santika Premiere, Palembang pada Senin, 11 November 2024. Acara ini bertujuan merumuskan strategi pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025 serta mempercepat digitalisasi ekonomi di wilayah Sumatera Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan sebagai Ketua TPID dan TP2DD Provinsi Sumatera Selatan Elen Setiadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Ricky P. Gozali, serta kepala daerah dan anggota TPID serta TP2DD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Sumatera Selatan.
Kegiatan diawali dengan pemaparan dari Pj. Gubernur Sumatera Selatan mengenai perkembangan inflasi di Sumatera Selatan. Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Elen Setiadi memaparkan perkembangan inflasi di Sumatera Selatan, yang tercatat sebesar 1,09% (yoy) pada Oktober 2024. Meskipun masih relatif rendah, ia mengingatkan perlunya kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi gangguan distribusi akibat bencana alam, khususnya banjir, yang dapat mempengaruhi stabilitas harga. Selain itu, Pj. Gub juga menghimbau bagi TPID Kab/Kota untuk dapat mengelola data-data terkait pengendalian inflasi di wilayahnya dengan terorganisir sehingga nantinya dapat dipantau efektivitas program yang telah dilakukan dan merumuskan kebijakan ke depan yang lebih tepat sasaran.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Ricky P. Gozali, menjelaskan bahwa rendahnya inflasi yang berada di posisi kedua terendah se-Sumatera dan kelima terendah se-nasional ini juga membawa tantangan tersendiri bagi produsen hortikultura dan peternak di daerah. “Peran BUMD Pangan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga, baik saat harga pangan naik maupun turun,” ungkap Ricky. Ricky juga menekankan pentingnya pengawasan harga komoditas yang cenderung fluktuatif, seperti beras, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras jelang akhir tahun. Selain komoditas pangan yang volatil, Ricky menambahkan bahwa beberapa komoditas non-volatile food, termasuk tarif angkutan udara, juga perlu mendapat perhatian khusus untuk menjaga inflasi wilayah Sumatera Selatan pada akhir tahun.
Ricky P. Gozali turut mengapresiasi peningkatan partisipasi pemda yang mencapai 100% dan peningkatan skor kinerja TP2DD yang telah membuat Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Lubuk Linggau berhasil meraih juara pada Championship TP2DD 2024. Pada Championship TP2DD 2024, Provinsi Sumatera Selatan berhasil memenangkan juara TP2DD Terbaik II Tingkat Provinsi Wilayah Sumatera serta Rookie of The Year Terbaik I Tingkat Provinsi, sementara itu, Kota Lubuk Linggau berhasil memenangkan juara Rookie of The Year Terbaik I Tingkat Kota. Lebih lanjut, Ricky mengharapkan bahwa TP2DD se-Sumatera Selatan dapat menyusun program unggulan dengan nama yang unik dan output yang terukur untuk Championship TP2DD tahun 2025.
Pj. Gubernur Elen Setiadi menyampaikan beberapa arahan pada HLM kali ini, seperti TPID Kab/Kota untuk terus melaksanakan pengendalian inflasi melalui strategi 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Pj. Gubernur Sumatera Selatan turut mengingatkan kepada kepala daerah selaku ketua TPID Kab/Kota untuk mendokumentasikan dan melaporkan kegiatannya dengan baik ke TPIP supaya berkesempatan meraih penghargaan pada TPID Awards 2025.
Pj. Gubernur Elen Setiadi juga menegaskan pentingnya bagi setiap daerah mengisi laporan Indeks ETPD Semester II 2024 secara optimal dan memulai persiapan untuk laporan Championship TP2DD 2025. Beliau juga mengingatkan agar setiap daerah mengevaluasi Rencana Kerja TP2DD 2021-2025 serta menyusun program unggulan dengan hasil yang terukur. Arahan ini diharapkan dapat mendorong TP2DD Sumatera Selatan meraih juara dalam Championship TP2DD 2025.
Sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, inflasi Sumatera Selatan pada Oktober 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm), meningkat dibandingkan deflasi pada bulan September 2024 sebesar 0,12% (mtm). Secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat sebesar 1,09% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya sebesar 1,40% (yoy). Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait lainnya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjaga terkendalinya inflasi dan tingkat penggunaan digitalisasi dan elektronifikasi pemerintah daerah di Sumatera Selatan. Ke depannya, diharapkan TPID dan TP2DD Sumatera Selatan dapat meraih juara pada championship di 2025.